Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut) meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan pangan. Melalui Tim GEMPUR (Gerakan Pengawasan Keamanan Pangan Terpadu) Pasar, Pemkab Barut melakukan inspeksi mendadak dan uji sampel pangan secara langsung di Pasar Pendopo Muara Teweh, Selasa (30/9/2025).
Aksi pengawasan terpadu ini melibatkan lintas sektor utama, yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta didukung penuh oleh Satpol PP. Tim gabungan ini turun ke lapangan untuk mengambil berbagai sampel pangan dari para pedagang.
Beberapa komoditas yang menjadi target pengambilan sampel meliputi beragam jenis bahan pangan, di antaranya Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) seperti beras (Siam dan Ciherang), sayuran segar (buncis, bayam), dan buah-buahan (anggur hijau). Selain itu, sampel juga diambil dari Pangan Segar Asal Ikan (PSAI) seperti ikan laut segar (ikan peda) dan cumi segar, serta produk olahan seperti teri medan dan cumi asin. Tak luput dari pengawasan adalah Produk Pangan Olahan Siap Saji (POSS), termasuk jajanan pasar (roti manis, bingka hijau) dan makanan siap saji seperti pentol bakso.
Kepala Bidang PSDK Dinas Kesehatan Barito Utara, Yessi Aria Puspita, SKM, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah preventif untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya zat kimia berbahaya dalam makanan.
“Kami melakukan uji cepat sampel di tempat. Ini untuk memastikan produk pangan yang dikonsumsi masyarakat benar-benar bebas dari zat berbahaya seperti formalin, boraks, atau pewarna tekstil yang dilarang. Ini adalah komitmen kami dalam pengawasan mutu pangan,” tegas Ibu Yessi di sela-sela kegiatan.
Senada, Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Erni Herawati, SP, M.IP, menekankan bahwa pengawasan terhadap PSAT agar bebas dari residu pestisida, klorin, dan zat berbahaya lainnya menjadi prioritas utama.
“Kami ingin menjamin bahwa bahan pangan yang dikonsumsi warga Barito Utara aman, sehat, dan layak konsumsi. Sinergi lintas sektor ini sangat krusial untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif di pasar tradisional,” ujarnya.
Di akhir kegiatan, Pemerintah Kabupaten Barito Utara kembali menyampaikan imbauan keras kepada seluruh pedagang. Mereka diminta untuk tidak menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang tidak sesuai ketentuan demi menjaga kesehatan konsumen dan keberlangsungan usaha yang bersih di pasar.(Adi)
