Muara Teweh – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Barito Utara (Barut), Rayadi, menyoroti pentingnya konsolidasi total adat dan pengakuan kuat terhadap kearifan lokal. Hal ini dinilai krusial sebagai kunci utama dalam mendukung percepatan pembangunan daerah, terutama di tengah masuknya investasi dan hubungan antarbangsa.
Rayadi menjelaskan, penghormatan terhadap masyarakat adat dan kearifan lokal kini menjadi prasyarat mutlak dalam pergaulan global, termasuk dalam membangun kerja sama ekonomi dan perdagangan antarnegara.
“Karakteristik kondisi perkembangan adat di daerah kita saat ini masih menghadapi tantangan. Konsolidasi dan rekonsiliasi di bidang adat belum sepenuhnya maksimal dan belum terkonsep dengan baik,” ujar Rayadi di Muara Teweh, Senin (1/10).
Menurutnya, konsolidasi yang kuat akan memberikan keyakinan kepada seluruh warga Barut yang majemuk bahwa adat hadir untuk mengayomi dan melindungi semua orang tanpa terkecuali.
Ia juga berharap simposium adat yang telah digelar tidak hanya berhenti pada narasi konseptual semata. Sebaliknya, kegiatan tersebut harus mampu membangun kesadaran bersama bagi para pemerhati dan penggiat adat.
”Ini saatnya bersatu, merapatkan barisan, dan menyamakan persepsi serta langkah,” tegasnya.
Tujuannya jelas: agar masyarakat adat dapat mengukuhkan peran sentralnya dan memperoleh tempat yang semestinya dalam konteks kehadiran investasi di Barito Utara. (adi)