Muara Teweh – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo mengatakank yang menjadi Isu Prioritas Nasional adalah strategi Nasional percepatan penurunan stunting yang saat ini masih tinggi di Indonesia.
Menurut Wagub Edy Pratowo, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan ganguan pertumbuhan pada anak.
“Pada tahun 2021 Kabupaten Barito Utara termasuk paling tinggi kasus stunting di Kalimantan Tengah sekitar 28,3 persen, namun berdasarkan data yang dihimpun melalui survey tahun 2022 kasus stunting di Kabupaten Barito Utara mengalami penurunan menjadi 19,6 persen, saya berharap ditahun ini kasus stunting di Kabupaten Barito Utara dapat ditekan lagi penurunannya,” kata Wagub Edy Pratowo, Senin (17/7/2023).
Dikatakannya, Stunting merupakan ancaman terhadap generasi masa depan, juga berdampak terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) ke depan sehingga mempengaruhi pertumbuhan Ekonomi Bangsa. Pemprov Kalteng telah melaksanakan 8 aksi Konvergensi Penurunan Stunting.
Selain itu, Wakil Gubernur Kalteng juga mengingatkan kepada kita semua untuk mewaspadai terjadinya potensi atau ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Pada saat ini mengalami peningkatan di banding 3 tahun terakhir karena musim kemarau yang diperkirakan akan lebih ekstrim, bahkan ada kecenderungan terjadi fenomena el nino.
Berkenaan dengan hal tersebut, Pemprov Kalteng didukung Forkopimda Provinsi dan Kabupten/Kota, bersama Bupati/Walikota, dan Instansi terkait lainnya bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan karhutla di wilayah Kalteng tahun 2023.(adi)